@phdthesis{katalog113, school = {Universitas Kristen Duta Wacana}, year = {2019}, author = {Johan Simeon Domanik 01140038}, month = {November}, title = {TEKNOLOGI YANG MEMBEBASKAN: TEOLOGI PEMBEBASAN YANG DIKEMBANGKAN MELALUI JARINGAN DIGITAL PADA MASYARAKAT JEJARING SERTA KEHIDUPAN MENGGEREJA MASA KINI}, abstract = {Perubahan-perubahan terus terjadi dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai hal terutama teknologi informasi dan komunikasi. Masyarakat memanfaatkan teknologi tersebut sedemikian rupa demi kepentingan ataupun kesejahteraan bagi masyarakat. Perubahan-perubahan itu juga yang kemudian memberikan dampak secara langsung ataupun tidak langsung. Perubahan yang begitu cepat meninggalkan kesenjangan di dalam masyarakat itu sendiri sehingga menghasilkan ketimpangan sosial yang berujung pada penderitaan, penindasan, serta ketidakadilan pada masyarakat berada di bawah garis kehidupan bermasyarakat. Namun, berbagai penindasan tersebut telah berakar jauh sebelum teknologi berkembang hingga saat ini. Bagi penulis jaringan digital yang dihasilkan oleh teknologi informasi dan komunikasi merupakan perkembangan teknologi terbaik yang bisa dikembangkan saat ini. Jaringan digital memampukan manusia untuk terhubung satu sama lain. Batasan-batasan tradisional seperti ruang dan kecepatan dalam berkomunikasi dapat diabaikan dengan adanya jaringan digital. Lalu apa kaitannya dengan ketidakadilan bagi masyarakat? Inilah yang menjadi alasan penulis mengapa jaringan digital merupakan penemuan terpenting. Masyarakat jejaring yang terhubung dalam jaringan digital kini mampu merespon dengan cepat segala peristiwa yang terjadi pada masyarakat itu sendiri ataupun di luar lingkungannya. Berangkat dari itulah penulis melihat bagaimana gereja seharusnya juga mampu memiliki hubungan melalui jaringan digital sebagai cara menggereja masa kini. Teologi pembebasan yang lahir sebagai jawaban untuk penindasan terhadap masyarakat tertentu kini dapat dikembangkan lagi ke tingkat global di mana teologi pembebasan dapat diterima oleh masyarakat jejaring secara global. Namun, sebelum mengembangkannya lebih jauh, maka perlu diketahui bagaimana masyarakat jejaring itu sendiri bekerja dan bagaimana gereja mampu menjadi bagian dari masyarakat jejaring. Keterhubungan dalam masyarakat jejaring memang terlihat sederhana namun relasi yang terbentuk dalam jaringan merupakan suatu relasi yang cukup kompleks. Relasi tersebut membangun komunikasi yang tidak lagi satu arah melainkan komunikasi yang mampu menyambungkan suatu individu dengan individu lainnya dengan cepat dan instan. Kekuatan jaringan itu sendiri menarik penulis untuk membahasnya lebih jauh bagaimana jaringan bekerja di dalam masyarakat serta bagaimana jaringan dapat dimanfaatkan untuk tujuan hidup masyarakat yang lebih baik. Berangkat dari latar belakang teologi, maka penulis hendak mempertemukan jaringan dan gereja saat ini melalui konsep-konsep yang telah digagas oleh para ahli, baik terkhusus pada jaringan itu saja ataupun konsep gereja yang berjejaring. Dengan itulah penulis melihat bagaimana teologi pembebasan dapat dikembangkan hingga dapat diterima oleh masyarakat jejaring secara global.}, url = {https://katalog.ukdw.ac.id/113/}, keywords = {Jaringan, Masyarakat Jejaring, Teologi Pembebasan, Gereja, Komunikasi, Relasi, Pengalaman Religius, Gerakan Sosial, Gerakan Pembebasan.} }