eprintid: 1022 rev_number: 19 eprint_status: archive userid: 22 dir: disk0/00/00/10/22 datestamp: 2020-02-26 02:36:20 lastmod: 2020-02-26 02:36:20 status_changed: 2020-02-26 02:36:20 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: repository@staff.ukdw.ac.id creators_name: 57150006, MARGARETHA MARTHA ANACE APITULEY creators_id: rie_apituley@yahoo.com contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_name: SINGGIH, EMMANUEL GERRIT contributors_name: HEHANUSSA, JOZEF M NELSUN corp_creators: Universitas Kristen Duta Wacana title: MENDIALOGKAN MAKNA LAUT DALAM KELUARAN 14-15 BERDASARKAN KOSMOLOGI MASYARAKAT TITAWAAI DI PULAU NUSALAUT - MALUKU DENGAN KOSMOLOGI ISRAEL KUNO ispublished: pub subjects: BR subjects: BS subjects: GF subjects: GN divisions: doctor_teologi full_text_status: restricted keywords: Teologi Laut, Perjanjian Lama, Kosmologi Masyarakat Titawaai, Kosmologi Asia Barat Daya Kuno abstract: Disertasi ini diberi judul, Teologi Laut: Mendialogkan Makna Laut dalam Keluaran 14-15 Berdasarkan Kosmologi Masyarakat Titawaai di Pulau Nusalaut - Maluku dengan Kosmologi Israel Kuno. Tulisan ini merupakan sebuah gumulan teologis terhadap keberadaan laut yang dalam realitasnya merupakan konteks dominan dan kaya di Maluku, Indonesia dan juga dunia. Namun dalam kenyataannya tidak terlalu diapresiasi dan bahkan dijauhi karena potensi destruktifnya. Padahal laut tidak selalu destruktif dan bahkan potensi destruktifnya itu sendiri telah ditaklukan oleh Allah, serta digunakan-Nya untuk membangun sebuah kehidupan dunia yang baru. Laut juga adalah Ibu Kehidupan. Sebagai Ibu Kehidupan, ia memberi hidup demi menunjang hidup ciptaan Allah yang lain, meskipun ia tidak diciptakan oleh Allah. Harus diakui bahwa teologi tentang laut yang lebih destruktif ini adalah sebuah konstruksi historis, geografis, mitologis dan bahkan teologis yang sangat continental oriented. Dalam konstruksi teologi tersebut, pulau (daratan) adalah Ibu Kehidupan. Dampaknya adalah, laut menjadi wilayah margin yang kadang dianak-tirikan dan dikorbankan. Teologi laut ini memberi perhatian pada laut, namun tidak bermaksud untuk mengebiri posisi pulau. Teologi ini merupakan sebuah titik balik dalam rangka memberi penyeimbangan bagi arah berteologi kita selama ini yang sangat continental oriented tersebut. Di dalamnya, laut sebagai sebuah eksistensi yang baik dengan perannya yang vital bagi kehidupan seperti tercermin pada kosmologi Masyarakat Titawaai dan kosmologi Israel kuno dikedepankan sehingga menjadi sebuah perspektif baru dalam membaca teks-teks laut dalam Alkitab, yang dalam disertasi ini dibahasakan sebagai perspektif teologi laut. Dalam kosmologi masyarakat Titawaai yang mendiami Pulau Nusalaut - Maluku, laut yang tidak selalu destruktif (jahat) itu memiliki peranan yang vital bagi mereka seperti yang disaksikan dalam mitos, konteks hidup sehari-hari, budaya anak pulau dan budaya laut mereka. Bahkan laut itu sendiri bukan hanya sebuah eksistensi yang mati (benda) dan oleh sebab itu tidak bisa dieksploitasi seenaknya. Tetapi ia juga adalah sesuatu yang hidup dan berjiwa serta ikut menentukan hidup bersama di dunia ini sehingga perlu diapresiasi dan dijaga. Begitu juga dengan laut dalam Keluaran 14-15 yang mengandung kosmologi Israel kuno sebagai konstruksi kosmologi Asia Barat Daya kuno. Di dalamnya, laut dan samudera yang selama ini dilihat sebagai sebuah kaos malah justru dipakai oleh Allah untuk menghancurkan kekuatan kaos historis yang termanifestasi dalam diri Mesir (Firaun dan pasukannya) dalam rangka penataan kosmos. Sebagai mitra Allah, laut dipakai untuk menolong dan membebaskan masyarakat Israel dari kematian sistematis yang dirancang oleh mereka. Laut adalah jalan pembebasan dan jalan kehidupan. Laut menjadi saksi tentang karya-karya Allah bagi dunia. Israel itu sendiri adalah bangsa yang juga memiliki hubungan dekat dengan laut. Sesungguhnya perjumpaan kedua kosmologi ini telah melahirkan sebuah teologi laut yang kontekstual bagi Maluku dan diharapkan mewarnai nuansa berteologi masyarakat secara lebih luas. date: 2019-11-30 date_type: published pages: 410 institution: Universitas Kristen Duta Wacana department: Doktor Teologi thesis_type: doctoral thesis_name: other citation: 57150006, MARGARETHA MARTHA ANACE APITULEY (2019) MENDIALOGKAN MAKNA LAUT DALAM KELUARAN 14-15 BERDASARKAN KOSMOLOGI MASYARAKAT TITAWAAI DI PULAU NUSALAUT - MALUKU DENGAN KOSMOLOGI ISRAEL KUNO. Doctoral thesis, Universitas Kristen Duta Wacana. document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/1022/1/57150006_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf document_url: https://katalog.ukdw.ac.id/1022/2/57150006_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf